Tuesday 3 December 2013

Biarkan aku mati ketika ...

Aku selalu yakin bahwa tidak ada sesuatu yang kebetulan di dunia ini. Semua sudah ada yang mengatur. Bahkan ketika kamu naik angkot dan duduk disebelah seorang nenek dengan supir angkot yang memakai baju warna kuning.. itu juga sudah ada yang mengatur.

      Semuanya punya maksud tersembunyi yang bakalan kita temukan!


Termasuk bertemu dengan seorang wanita hebat yang satu ini. Seperti kebiasaanku, aku selalu bertanya “Apa maksud Tuhan mempertemukan aku dengan orang ini?”. Demikian juga pertanyaan ini ku lontarkan ketika dari bandara Polonia langsung nembak bertemu dengan beliau di rumahnya. Ingatanku masih segar, saat itu disekitaran akhir bulan Februari.

Wanita ini ibarat kado yang diberi Tuhan buatku, tapi Tuhan nyuruh buka kado ini pelan-pelan.
“Pitanya dulu ya, nak.. abis itu perekat yang disebelah kiri, lalu perekat disebelah kanan, kertas kadonya juga dibuka perlahan saja...”

Desember 2013 ini, usia perkenalanku dengan beliau masih 10 bulan. Tetapi, suami yang sangat mengasihi wanita hebat ini mengatakan kepada Mamak: “mereka seperti sudah kenal sejak kecil ya, mi.”

Waktu itu, di mobil perjalanan menuju Medan dari Bengkalis, wanita hebat ini pernah bertanya : “umurmu brp, Rut? Kok bisalah umur kita yang sejauh ini bisa nyambung ya?” (lalu mikir sebentar and then.. cekikikan bareng-bareng)

Yaarrpp!! Bengkalis adalah salah satu tempat yang pernah kami tuju bersama-sama dengan Tn.Alex Manurung (suami beliau) & Tn.Yonesta Ginting (abang iparku dari kakak no.2).  Perjalanan menuju Bengkalis melewati banyak sekali kota.

Jakarta-Bekasi-Kalimalang-Bandung : sebagai trip pertama kami berdua, yang kami beri nama : “4 hari yang istimewa bersama Yesus yang termanis”, dan 30 Nov 2013, kami terbang bersama menuju Kuala Lumpur.

Banyak sekali hal yang menjadi PR ku sebagai seorang wanita ketika bersama beliau. Aku memperhatikan dari segi posisi beliau sebagai ibu rumah tangga, memiliki 3 orang anak hebat yang bernama : Yehezkiel, Yonathan & Yesarah. Memperhatikan dari segi pelayanan juga dari segi pekerjaan dan pengalaman hidup beliau. Bersama keluarga ini aku merasa seperti kuliah berjalan. B)

Begitu banyak cerita kasih yang kami lontarkan satu sama lain, bahkan perjalanan dari Indo menuju KL saja serasa naik angkot Binjai->Medan.  Baru sekali ini, aku tak berniat melihat arloji ku ketika di pesawat.

Namun, ada satu hal yang membuat seluruh sarafku bergejolak!
Wanita hebat ini berkata, begini: “Tuhan, biarkan aku mati ketika gambaranku sudah hampir serupa dengan-Mu.”
Wow!! Seandainya semua orang didunia ini mempunyai pemikiran dan permintaan yang sama seperti itu kepada Tuhan, bukankah Kasih akan semakin merajalela?

Mungkin kebanyakan dari ibu rumah tangga berpikir : “janganlah dulu aku mati Tuhan, belum lulus sekolah anakku..nanti siapa yang jaga mereka?”
Pertanyaan yang sangat klise, sosodarah!
“siapa yang menjaga?” SUDAH PASTI ADA TUHAN YANG MENJAGA!

Tujuan yang salah dalam hidup merupakan salah satu faktor yang membuat kita takut akan kematian.
Kebanyakan dari kita memilih tujuan menjadi kaya, sukses dalam karir, terkenal dan sebagainya.  
"Mengejar Kerajaan Surga" dan semuanya akan ditambahkan pada kita : That's the point!


Inilah salah satu dari sekian banyak maksud tersembunyi Tuhan yang sudah terkuak ketika Tuhan mempertemukan aku dengan wanita hebat ini.
Perkenalkan, Wanita hebat ini bernama Renova Elisabeth Panggabean, dan kami sama-sama penyuka kata “KASIH”.

Ini dia salah satu moment yang kami abadikan bersama ketika berada di Malaysia International Exhibition & Convention Centre :
Bersama Ny.Henny Santosa, Distributor Nu Skin (Tim Elite) juga Pengusaha Alphard Indonesia.

Daaannn.. ini dia kapal pesiar kami untuk kembali ke Medan!! -_-'

Kami masih menunggu maksud Tuhan mempertemukan kami dalam perjalanan selanjutnya yang masih tersembunyi.
Okeehhh..itu saja dulu, sosodarah!

Jadi, kamu mau mati ketika???